Pemilihan
ketua Osis (pemilos) di
sejumlah SLTA di Kulonprogo yang berlangsung bulan September-Oktober dipandang
sebagai pesta demokrasi bagi siswa. Kegitan tersebut sangat efektif dijadikan sebagai wahana
pembelajaran nilai demokrasi dan budaya politik bagi pemilih pemula (siswa).
Demikian
dikatakan Marwanto S.Sos, anggota KPU
Kulonprogo saat membuka kegiatan Pemilos di MAN 2 Wates (Sabtu,
26/10). Marwanto yang didampingi anggota KPU Kulonprogo
lainnya, Tri Mulatsih MA, mengatakan kegiatan ini merupakan tahun kedua KPU
Kulonprogo mendampingi sejumlah sekolah menyelenggarakan Pemilos.
“Kami melihat pemilos meruapakan maniatur pemilu yang
bisa dijadikan bekal siswa untuk memasuki atau mengikuti ajang pemilu nasional.
Makanya kita upayakan prosedur dan tahapan pemilos disesuaikan dengan standar
pemilu.”, katanya.
Sedangkan Tri Mulatsih MA menambahkan, meski pihaknya memiliki agenda yang padat terkait
tahapan pemilu 2014, tetap berusaha meluangkan waktu memonitoring kegiatan pemilos.
Kendala
Pemilos.
Guru PKN MAN 2 Wates, Drs Amir Ma’ruf MA mengapresiasi
KPU Kulonprogo yang konsisten mendampingi kegiatan pemilos. Hanya saja untuk
pelaksanaan kegiatan pemilos masih menemui berbagai kendala. Kendala paling
utama, terutama bagi sekolah yang kemampuan ekonominya terbatas, adalah
pembiayaan. “Menurut hemat kami,
sebaiknya kegiatan pemilos dianggarkan lewat APBD saja, dinunutkan di salah
satu SKPD Pemda”, ujarnya.
Marwanto membenarkan
bahwa di sejumlah kabupaten telah menganggarkan kegiatan pemilos. “Mereka
menganggarkan lewat kantor Kesbangpol, dengan mata anggaran “pendidikan politik
untuk pemilih pemula”, tandasnya.***
Komisioner KPU Kulonprogo,
Marwanto S.Sos dan Tri Mulatsih S.Pd., MA bersama Kepala Sekolah MAN 2 Wates di
acara Pemilos