Keberadaan
sebuah lembaga tidak akan pernah lepas dari berita. Berita adalah nafas
kehidupan yang menunjukkan bahwa lembaga tersebut memiliki gerakan yang dinamis
dan terus berdenyut setiap harinya. Demikian pula halnya KPU, dengan perannya
sebagai penyelenggara Pemilu, berita adalah salah satu media guna menyebarkan
informasi kepada masyarakat luas. Untuk menghasilkan berita yang sesuai dengan
kaidah jurnalistik, tentu dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan dari para
penulis berita di lingkungan KPU, agar berita tersebut makin berkualitas. Atas
dasar itulah, KPU Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Diklat Teknis
Jurnalistik bagi Sekretariat KPU Daerah Istimewa Yogyakarta dan KPU
Kabupaten/Kota pada 25-28 Mei silam di Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kalasan, Sleman.
Sejumlah
pembicara hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, antara lain Farid
Bambang Siswantoro dari Komisioner KPU DIY, Anang Zakaria dari Aliansi Jurnalis
Independen, Robby Leo Agust dari Sekretariat Jenderal KPU, Susilastuti DN dari
UPN Veteran Yogyakarta, Hudono dari Kedaulatan Rakyat, serta Aji dari Kantor
Berita ANTARA.
Maisng-masing
pembicara berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka selama berkecimpung di
dunia jurnalistik. Tak hanya membuat berita, para peserta diklat juga diajarkan
bagaimana membidik momen untuk dibingkai sebagai foto jurnalistik. Sehingga,
berita yang ditulis semakin ‘hidup’ dengan foto yang ‘berbicara’. Para peserta
yang terdiri dari Sekretariat KPU DIY, Sekretaris KPU Kabupaten/Kota di DIY,
dan staf sub bagian Teknis dan Hupmas Sekretariat KPU Kabupaten/Kota terlihat antusias
dengan banyaknya pertanyaan yang mengalir kepada narasumber. Para peserta
benar-benar memanfaatkan momen bertemu dengan pelaku jurnalistik, untuk
menambah kemampuan dan wawasan mereka di bidang jurnalistik, terutama yang
berkaitan dengan penulisan berita bagi lembaga.
Tantangan
terbesar bagi KPU adalah bagaimana menceritakan kepada publik bahwa KPU tidak
bekerja hanya saat tahapan Pemilu. Bahwa ada banyak informasi seputar KPU yang
layak untuk dibagi kepada publik, mulai dari KPU Republik Indonesia hingga KPU
Kabupaten/Kota. Tidak perlu berpanjang lebar dalam menulis, yang terpenting adalah
bagaimana berita tersebut memuat semua esensi berita, serta menjadikan KPU
sebagai sebuah sumber berita yang aktif dan dinamis. Mengutip ucapan Robby Leo sebagai Kepala Bagian Publikasi, Sosialisasi, dan Informasi Pemilu Sekretariat Jenderal KPU,
“Menulis berita ingat KISS, keep it short and simple. Dan berita itu ada di
sekitar kita, karena kita adalah sumber berita.”